Kamis, 31 Oktober 2013

"KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PEMERIKSAAN USG (ULTRASONOGRAFI) PADA IBU HAMIL



P


engertian Ultrasonografi (USG) adalah pemeriksaan dalam bidang penunjang diagnostic yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan frekuensi yang tinggi dalam menghasilkan imajing, tanpa menggunakan radiasi, tidak menimbulkan rasa sakit (non traumatic), tidak menimbulkan efek samping (non invasif).
Selain itu ultrasonografi relatif murah, pemeriksaannya relatif cepat, dan persiapan pasien serta peralatannya relatif mudah. Gelombang suara ultrasonik memiliki frekuensi lebih dari 20.000 Hz, tapi yang dimanfaatkan dalam teknik ultrasonografi (kedokteran) gelombang suara dengan frekuensi 1-10 MHz.
Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih tinggi dari pada kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga kita tidak bisa mendengarnya sama sekali. Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekuensi antara 20 Hz – 20.000 Hz. Salah satu aplikasi gelombang dalam bidang kedokteran adalah dalam ultrasonografi (USG).
Ultrasonografi ini memanfaatkan gelombang ultrasonik yang merupakan gelombang elektromagnetik, untuk membantu para petugas kesehatan (dokter atau bidan) dalam mendiagnosa penyakit ataupun mendeteksi yang ada dalam tubuh pasiennya.
Ultrasonografi dalam bidang kesehatan bertujuan untuk pemeriksaan organ-organ tubuh yang dapat diketahui bentuk, ukuran anatomis, gerakan, serta hubungannya dengan jaringan lain disekitarnya.
Sifat dasar ultrasound : 
1)     Sangat lambat bila melalui media yang bersifat gas, dan sangat cepat bila melalui media padat. 
2)     Semakin padat suatu media maka semakin cepat kecepatan suaranya.
3)     Apabila melalui suatu media maka akan terjadi atenuasi.


.



  •  Keuntungan Pemeriksaan USG

1)      Pasien dapat diperiksa langsung tanpa persiapan dan memberi hasil yang cepat.
2)    Bersifat non invasif (tidak terjadi efek samping) sehingga dapat dilakukan pula pada anak-anak. Aman untuk pasien dan operator, karena tidak tergantung pada radiasi ionisasi.
3)     Dapat membedakan jenis jaringan dengan melihat perbedaan interaksi dengan gelombang suara.
4)     Dapat mendeteksi struktur yang bergerak seperti pulsasi fetal.
5)     Dapat juga mendeteksi kanker payudara.
6)     Memberi informasi mengenai adanya kehamilan di dalam rahim di awal-awal masa kehamilan.
7)     Mendeteksi adanya kehamilan ganda.
8)  Memperkirakan tanggal kelahiran bayi berdasarkan ukuran tengkorak dan tulang paha yang terbentuk sempurna di trimester kedua.
9)      Memantau pertumbuhan dan perkembangan organ-organ janin.
10)  Mengecek jenis kelamin.
11) Memantau perkembangan posisi bayi sebagai persiapan kelahiran. Dalam hal ini jika terlihat sungsang, akan dilakukan tindakan tertentu agar bisa melahirkan normal atau dengan cara lain.
12) Mengecek plasenta dan posisinya. Dalam hal ini biasanya untuk mengetahui ada – tidaknya plasenta atau tali ari-ari yang posisinya mungkin membahayakan bayi.
13)  Melihat pergerakan bayi (aktif tidaknya) dan juga detil wajah dengan menggunakan USG 4D.
14)  Memastikan keadaan bayi sehat secara umum sehingga bisa meminimalkan risiko bayi lahir cacat karena terpantau sejak dini di dalam kandungan.
  • Kekurangan Pemeriksaan USG

1)   Antara tranducer (probe) dengan kulit tidak dapat kontak dengan baik (interface) sehingga biasa terjadi artefak sehingga perlu diberi jelly sebagai penghantar ultrasound
2)      Bila ada celah dan ada udara, gelombang suara akan dihamburkan.
3)      Tidak 100% akurat.
Perlu diketahui, akurasi/ketepatan pemeriksaan USG tidak 100%, melainkan 80%. Artinya, kemungkinan ada kelainan bawaan/kecacatan pada janin yang tidak terdeteksi atau interpretasi kelamin janin yang tidak tepat. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor antara lain:
·        Keahlian/kompetensi dokter yang memeriksanya.
·       Tak semua dokter ahli kandungan dapat dengan baik mengoperasikan alat USG. 
      Sebenarnya untuk pengoperasian alat ini diperlukan sertifikat tersendiri.
·         Posisi bayi
        Posisi bayi seperti tengkurap atau meringkuk juga menyulitkan daya
        jangkau / daya tembus alat USG. Meski dengan menggunakan USG 3 atau 4
        Dimensi sekalipun, tetap ada keterbatasan.
·         Kehamilan kembar
        Kondisi hamil kembar juga menyulitkan alat USG melihat masing- masing 
        keadaan bayi secara detail
·         Ketajaman/resolusi alat USG-nya kurang baik.
·         Usia kehamilan di bawah 20 minggu.
·         Air ketuban sedikit.
·         Lokasi kelainan, seperti tumor di daerah perut janin saat usia kehamilan di bawah 20 minggu agak sulit dideteksi.

            Penggunaan USG untuk pemeriksaan kehamilan semakin berkembang sejak diperkenalkan pada tahun 1950-an, dan tidak dipungkiri lagi USG sangat berguna untuk alat diagnostik kondisi – kondisi kehamilan. Saat ini sudah tersedia USG 3 maupun 4 dimensi dengan resolusi yang semakin tinggi sehingga meningkatkan ketepatan diagnosis kelainan – kelainan kehamilan secara lebih dini.
            Pemeriksaan ultrasonografi 3D sebenarnya dilakukan dengan menggunakan mesin yang sama dengan USG 2D. Perbedaannya adalah bahwa pada visualisasi janin pada pemeriksaan USG 2D tergambar dalam bidang datar sedangkan USG 3D dapat melihat lekuk permukaan tubuh janin. Sedangkan USG 4D berarti menambahkan unsur gerak ke dalam gambar USG 3D. Ultrasonografi 4D juga disebut sebagai “Live 3D”. Berikut contoh gambar USG seperti dibawah ini :





Keuntungan USG 3D dan USG 4D dibandingkan USG 2D dalam pemeriksaan kehamilan antara lain:
  1. lebih baik dalam menggambarkan bentuk dan keadaan tubuh janin, termasuk lebih mudah dalam mendeteksi cacat tubuh janin.
  2. lebih jelas menggambarkan kelainan bentuk tulang janin: spina bifida, tubuh kerdil, club feet (kaki terpuntir ke dalam), bibir sumbing dapat memeriksa keadaan tulang belakang secara jelas.
  3. sangat menguntungkan untuk memeriksa jantung janin yaitu keadaan ruang jantung, sekat jantung serta mendeteksi kelainan jantung sejak dini.
  4.  digunakan untuk mengevaluasi kandung kemih, lambung, adanya kista dalam perut janin.
  5.  mengetahui perlekatan plasenta dan mendeteksi adanya kelainannya(misal placenta previa).
  6. mengelilitan tali pusat pada leher/badan janin.
  7. memeriksa keadaan tulang-tulang kepala.
  8. menilai kesejahteraan janin melalui gerakan tangan/kaki, gerak pernapasan, kelopak mata, gerak mulut dan bahkan gerak peristaltik saluran pencernaan janin.
  9. dewasa ini USG 4D juga digunakan untuk memandu pengambilan sampel darah janin maupun sampel air ketuban (amniosentesis).
Di dalam pemeriksaan penyakit kandungan sendiri, USG 3D/4D berguna dalam:
  1. mengukur besar kista, polip dan mioma secara lebih akurat.
  2. mengukur ketebalan lapisan endometrium mengetahui secara tepat letak dan asal tumor kandungan.
  3. mengetahui vaskularisasi suatu tumor untuk kemungkinan keganasan mengevaluasi saluran tuba secara jelas (dibantu dengan cairan kontras).
Disamping berbagai kegunaan USG 3D/4D diatas, ada manfaat bukan dari sisi medis. Antara lain untuk mengetahui secara detil jenis kelamin janin. Seringkali sepasang calon orangtua menjadi tidak sabar menunggu kelahiran untuk segera mengetahui jenis kelamin janin mereka, sehingga pemeriksaan USG 3D/4D ini akan dapat memuaskan keingintahuan tersebut. Dewasa ini calon orangtua juga seringkali datang untuk pemeriksaan USG 3D/4D sekedar untuk mengabadikan gambar 3D atau bahkan rekaman video USG 4D dari janin mereka saat masih didalam rahim untuk sebagai kenang-kenangan bagi sang anak.


















































\\








Senin, 28 Oktober 2013

kebutuhan gizi ibu hamil


“KEBUTUHAN GIZI PADA IBU HAMIL”

Kebutuhan gizi ibu hamil bisa dipastikan membutuhkan lebih banyak jika dibandingkan wanita yang tidak dalam keadaan hamil. Ini dikarenakan gizi yang dibutuhkan tidak hanya untuk kelangsungan hidup wanita hamil itu saja, akan tetapi juga untuk tumbuh kembang janin dalam kandungan. Maka dari itu gizi yang dibutuhkan bisa diperoleh pada makanan sehat seimbang, namun terkadang juga masih membutuhkan tambahan suplemen dan vitamin.


 Berikut beberapa kebutuhan gizi ibu hamil yang harus dipersiapkan:
1. Kalori (energi)
Wanita hamil membutuhkan energi yang lebih banyak dari biasanya. Ini disebabkan energi tersebut dibutuhkan untuk pembentukan plasenta, pembuluh darah, jaringan yang baru dan pastinya untuk pertumbuhan janin pula. Setidaknya wanita hamil membutuhkan 300 kalori setiap harinya, akan tetapi sebaiknya dalam proses penambahan kalori ini wanita hamil tidak makan terlalu banyak supaya berat badan wanita hamil tetap normal.
2. Protein
Pada umumnya wanita biasa membutuhkan protein sekitar 50 gr saja, namun ibu yang dalam keadaan hamil membutuhkan protein 25 gr lebih banyak atau 75 gr. Protein sendiri disini berperan untuk untuk pertumbuhan jaringan pada janin. Ibu hamil bisa menambahkan protein pada makanan agar bisa sekalian menambah kalori yang dibutuhkan tadi, jadi protein dan kalori pun bisa terpenuh. Ikan, telur, susu merupakan sebagian makanan yang mengandung protein yang bisa dikonsumsi ibu hamil yang membutuhkan.
3. Asam Folat
Gizi selanjutnya yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah asam folat. Asam folat disini berperan sebagai vitamin B yang berfungsi untuk pertumbuhan janin serta membantu mencegah cacat pada otak dan tulang belakang. Ibu hamil sangat membutuhkan asam folat yang cukup sebab jika kekurangan asam folat akan menyebabkab proses kelahiran bayi secara prematur, pertumbuhan janin tidak sempurna dan lahirnya bayi dengan berat badan yang rendah. Asam folat yang dibutuhkan wanita hamil kira-kira sekitar 600 gr. Asam folat sendiri bisa didapatkan pada makanan/minuman seperti buncis, kacang-kacangan, roti, jus jeruk atau dari suplemen.
4. Zat Besi
Hemoglobin merupakan protein sel darah merah untuk mengangkut oksigen ke jaringan tubuh. Dan wanita yang dalam keadaan hamil, volume darah bertambah untuk menampung perubahan tubuh serta pasokan darah bayi. Maka dari itu ibu hamil membutuhkan zat besi yang lebih daripada wanita yang tidak sedang dalam keadaan hamil. Apabila hal ini tidak terpenuhi akan berakibat pada kondisinya yang akan mudah lelah juga rentan infeksi, bahkan juga akan berakibat pada kelahiran bayi prematur serta berat badan bayi. Ibu hamil bisa mendapatkan gizi zat besi pada makanan seperti ikan, unggas, daging merah dan lainnya.
5. Zat Seng
Ibu hamil juga membutuhkan zat seng untuk menghindari bayi lahir prematur dan lahirnya bayi dengan berat badan rendah. Ibu hamil membutuhkan zat seng kira-kira 25 gr dalam sehari. Sumber zat seng diantaranya berada pada makanan daging merah, kacang-kacangan, gandum utuh dan lainnya.
6. Kalsium
Dalam sehari ibu hamil membutuhkan kalsium sekitar 1000 gr sehari. Dari jumlah tersebut janin dalam kandungan setidaknya akan mengambil kalsium sebanyak 20 sampai 30 gr. Kalsium sendiri disini berperan untuk menguatkan tulang dan gigi bayi. Dan juga kalsium bermanfaat untuk mengantarkan sinyal saraf, sekresi hormone dan kantraksi otot. Kebutuhan kalsium bisa didapatkan pada susu serta ikan teri.
7. Vitamin C
Vitamin C berfungsi untuk antioksidan yang berperan untuk melindungi jari dari kerusakan. Dan juga vitamin C membantu penyerapan zat besi, membentuk kolagen dan menghantar sinyal kimia di otak. Dalam sehari, ibu hamil membutuhkan vitamin C sekitar 85 gr. Vitamin C sendiri bisa ditemukan pada buah-buahan seperi : tomat, buah mentimun, jeruk, jambu biji dan lainnya.
8. Vitamin A
Vitamin A dibutuhkan dalam keseharian tidak hanya oleh wanita hamil, namun untuk semua kalangan. Vitamin A sendiri disini bagi ibu hamil berfungsi sebagai pertumbuhan dan perkembangan embrio serta hasil penglihatan yang baik. Jika ibu hamil kekurangan akan vitamin A akan berakibat pada bayi lahir prematur serta berat badan bayi yang rendah. Susu, mentega, kuning telur dan sayuran berwarna merah, kuning hijau merupakan sebagian yang bisa dikonsumsi untuk bisa mendapatkan gizi vitamin A.


Adapun Kebutuhan Gizi Ibu Hamil berdasarkan Trimester nya adalah :

·         Trimester Pertama 

Pada usia kehamilan 1-12 minggu ini, calon ibu diharapkan dapat memenuhi kebutuhan kalori yang mencapai 200 kilo kalori (kkal) per hari. Pasalnya, di masa ini janin berkembang pesat sehingga butuh kecukupan energi. Calon ibu disarankan mengonsumsi sumber karbohidrat seperti nasi, roti, mie, pasta, ditambah dengan daging, ikan, sayuran, buah, serta susu dan produk olahannya.

Umumnya memasuki minggu ke-5, calon ibu mengalami morning sickness berupa mual dan muntah. Agar kebutuhan asupan makanan bergizi tetap terpenuhi, pastikan mengonsumsi makanan dengan porsi yang sedikit tapi sering. Selain itu, sajikan makanan dengan kondisi hangat dan segar.

Selanjutnya, pada minggu ke-7 kebutuhan kalsium perlu diperhatikan demi menunjang pembentukan tulang kerangka tubuh janin yang sedang berlangsung. Asupan kalsium yang dibutuhkan sebanyak 1000 miligram per hari bisa diperoleh dari keju, yoghurt dan susu.

Selain itu, penuhi kebutuhan asam folat sebanyak 0,6 miligram per hari yang bisa didapat dari telur, brokoli, hati, produk whole grain, jeruk untuk pembentukan jaringan tubuh janin, penyerapan zat besi, dan mencegah preeklampsia. Kemudian, perbanyak protein untuk mendapat asam amino bagi pembentukan otak janin, serta kolin dan DHA untuk membentuk sel otak baru. Sumber kolin di antaranya roti gandum, telur, daging sapi, kacang-kacangan dan susu, sedangkan sumber DHA seperti ikan, kuning telur, daging serta produk unggas.

·         Trimester Kedua

Calon ibu juga perlu mencukupi kebutuhan vitamin seperti vitamin A, B1, B2, B3, dan B6, untuk membantu proses tumbuh-kembang janin, vitamin B12 untuk membentuk sel darah baru, vitamin C untuk penyerapan zat besi, vitamin D untuk pembentukan tulang dan gigi, dan vitamin E untuk metabolisme. Begitu pula kebutuhan zat besi untuk memproduksi sel darah merah.

Pada usia kehamilan minggu ke 13-28 ini, kebutuhan gizi semakin meningkat seiring banyaknya kemajuan dan perkembangan janin dan calon ibu. Pada usia ini, diharapkan calon ibu menambah asupan sekitar 300 kalori per hari untuk tambahan energi yang dibutuhkan untuk tumbuh-kembang janin. Upayakan mengonsumsi cemilan yang sehat 3-4 kali sehari dengan porsi sedang. Hindari kafein, misalnya kopi, karena dapat mengganggu perkembangan sistem saraf pusat janin yang sedang berkembang.   

Pada minggu ke-17, umumnya calon ibu mengalami sembelit. Cegah hal ini dengan makan sayur dan buah. Begitu juga pastikan minum  setidaknya 8 gelas per hari untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang meningkat. Di masa ini, jantung dan sistem peredaran darah janin sedang berkembang sehingga pastikan asupan zat besi dan vitamin C untuk mengoptimalkan pembentukan sel darah merah baru. Caranya dengan mengonsumsi kuning telur, ayam, daging, bayam dan lainnya.

Hindari risiko kaki bengkak serta tekanan darah tinggi dengan membatasi konsumsi garam. Pada minggu ke-23 pembentukkan otak  meningkat sehingga tak salah bila calon ibu mengonsumsi seafood untuk memenuhi asupan asam lemak omega-3.


·         Trimester ketiga

Calon ibu perlu mendapat energi yang mencukupi terutama untuk persiapan melahirkan. Asupan nutrisi berkualitas akan menjamin ibu tak mengalami kekurangan gizi. Pastikan kebutuhan kalori terpenuhi dengan konsumsi karbohidrat dan lemak yang memadai. Misalnya, karbohidrat didapat dari serelia (padi-padian) dan produk olahannya, kentang, gula, kacang-kacangan, biji-bijian dan susu. Lemak didapat dari mentega, susu, telur, daging berlemak, alpukat dan minyak nabati.